ILMU EKONOMI (2)
G. RUANG LINGKUP ILMU EKONOMI
Dari definisinya, daya aplikasi ilmu ekonomi sangat luas. Dimana ada masalah kelangkaan, di situ ilmu ekonomi dapat diterapkan. Proses alokasi sumber daya secara efisien di tingkat individu, perusahaan dan industri (kumpulan perusahaan yang menghasilkan barang sejenis) dibahas dalam Teori Ekonomi Mikro. Selain itu ada satu teori lagi dalam ilmu ekonomi, yaitu Teori Ekonomi Makro. Teori ini mencakup ruang lingkup yang lebih luas. Ada empat ukuran yang biasa digunakan dalam buku teks ekonomi makro, yaitu Output (GNP) dan Pertumbuhan (Growth), Kesempatan Kerja (Employment), Stabilitas Harga (Price Stability) dan Stabilitas Kurs (Exchange Rate Stability)
1. Teori Ekonomi Mikro
Teori ekonomi mikro, sesuai dengna namanya (mikro), dapat diartikan sebagai “ilmu ekonomi kecil”. Berdasarkan pada corak dan ruang lingkup analisanya, teori ekonomi mikro diartikan sebagai bagian dari ilmu ekoomi yang mengalisa mengenai bagian-bagian kecil dari keseluruhan kegiatan perekonomian.
Ada beberapa aspek yang dianalisa teori ekonomi mikro, diantara sebagai berikut :
Dari definisinya, daya aplikasi ilmu ekonomi sangat luas. Dimana ada masalah kelangkaan, di situ ilmu ekonomi dapat diterapkan. Proses alokasi sumber daya secara efisien di tingkat individu, perusahaan dan industri (kumpulan perusahaan yang menghasilkan barang sejenis) dibahas dalam Teori Ekonomi Mikro. Selain itu ada satu teori lagi dalam ilmu ekonomi, yaitu Teori Ekonomi Makro. Teori ini mencakup ruang lingkup yang lebih luas. Ada empat ukuran yang biasa digunakan dalam buku teks ekonomi makro, yaitu Output (GNP) dan Pertumbuhan (Growth), Kesempatan Kerja (Employment), Stabilitas Harga (Price Stability) dan Stabilitas Kurs (Exchange Rate Stability)
1. Teori Ekonomi Mikro
Teori ekonomi mikro, sesuai dengna namanya (mikro), dapat diartikan sebagai “ilmu ekonomi kecil”. Berdasarkan pada corak dan ruang lingkup analisanya, teori ekonomi mikro diartikan sebagai bagian dari ilmu ekoomi yang mengalisa mengenai bagian-bagian kecil dari keseluruhan kegiatan perekonomian.
Ada beberapa aspek yang dianalisa teori ekonomi mikro, diantara sebagai berikut :
- Interaksi di Pasar Barang
Untuk mengenal corak kegiatan suatu perekonomian kita antara lain perlu untuk mengenal corak operasi suatu pasar. Pasar dalam pengertian ekonomi tidak berwujud secara fisik, pasar merupakan pertemuan antara permintaan (Demand) dan penawaran (Supply) atau mempertemukan penjual dan pembeli suatu barang.
- Tingka Laku Pembeli dan Penjual
Dalam analisa ini, teori ekonomi mikro bertitik pada dua asumsi. Asumsi pertama, para pembeli dan penjual menjalankan kegiatan ekonomi merekan secara rasional. Asumsi kedua, para pembeli berusaha memaksimalkan kepuasan yang mungkin dinikmatinya, sedangan para penjual berusaha memaksimalkan keuntungan yang akan diperolehnya dari kendala-kendala yang dimilikinya.
- Interaksi di Pasar Faktor Produksi
Individu-individu dalam perekonomian adalah pemilik faktor-faktor produksi. Interaksi diantara pembeli dan penjual faktor-faktor produksi diberbagai pasar faktor produksi akan menentukan harga suatu faktor produksi dan banyaknya jumlah faktor produksi tersebut yang akan digunakan. Macam-macam faktor produksi dan harganya adalah tenaga kerja (Labor) yang diberikan upah atau gaji (Wages/salary), modal (Capital) yang diberikan bunga (interest) dan dividen, tanah (Land) yang diberikan sewa (Rent) dan kewirausahaan (enterpreneurship) yang diberikan laba (profit)
2. Teori Ekonomi Makro
Teori ekonomi makro, sesuai dengan namanya (makro) berarti besar. Denga demikian, teori ekonomi makro menganalisa keseluruhan kegiatan perekonomian, bersifat global dan tidak memperhatikan kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh unit-unit kecil dalam perekonomian.
Ada beberapa aspek yang dianalisa teori ekonomi makro, diantaranya sebagai berikut :
- Penentuan Tingkat Kegiatan Perekonomian Negara
Dalam hal ini teori ekonomi makro menganalisa mengenai sampai sejauh mana suatu perekonomian akan menghasilkan barang dan jasa. Tingkat kegiatan perekonomian ini ditentukan oleh pengeluaran agregat dalam perekonomian, meliputi : pengeluaran rumah tangga atau konsumsi rumah tangga, pengeluaran pemerintah, pengeluaran perusahaan atau investasi, serta ekspor dan impor.
- Pengeluaran Agregat
Masalah akan timbul bila pengeluaran agregat tidak mencapai tingkat yang ideal. Idealnya, pengeluaran agregat mencapai tingkat yang diperlukan untuk mewujudkan kesempatan kerja penuh (Full employment) tanpa menimbulkan inflasi, meskipun dalam praktiknya tujuan ini sulit dicapai.
- Mengetasi Pengangguran dan Inflasi
Tindakan pemerintah sangat diperlukan untuk mengatasi masalah pengangguran dan inflasi, yaitu melalui serangkaian kebijakan, berupa kebijakan moneter dan kebijakan fiskal. Kebijakan moneter adalah langkah-langkah yang pemerintah dalam mempengaruhi jumlah uang beredar (moneter supply) dalam perekonomian atau mengubah suku bunga dengan tujuan untuk mengatasi masalah perekonomian yang dihadapi. Sedangkan kebijakan fiskal adalah langka-langkah pemerintah mengubah struktur dan jumlah pajak serta pengeluarannya dengan maksud untuk mempengaruhi tingkat kegiatan perekonomian.
H. METODOLOGI ILMU EKONOMI
1. Teori Ekonomi
Ilmu ekonomi menaruh perhatian besar terhadap kemampuan memberi penjelasan dan prediksi atas gejala-gejala yang diamati. Daya guna dan validitas sebuah teori diukur dari kemampuan dan keakuratannya menjelaskan dan memprediksi gejala-gejala yang diamati.
2. Model Ekonomi
Contoh model ekonomi yang baik adalah Model Siklus Lingkaran Kegiatan Ekonomi atau Circular Flow of Economic Activity seperti di bawah ini.
Dari model siklus lingkaran kegiatan ekonomi kita melihat interaksi sektor rumah tangga dan sektor perusahaan sebagai berikut :
Sektor rumah tangga memberikan faktor produksi yang dibutuhkan dunia usaha untuk produksi, salah satunya adalah kesediaan untuk bekerja (tenaga kerja). Terjadilah aliran penawaran faktor produksi (garis A). Atas faktor-faktor produksi yag diberikan, sektor perusahaan memberikan balas jasa, misalnya upah dan gaji, sehingga terjadilah aliran penerimaan sektor rumah tangga (garis B). Faktor-faktor produksi yang dibeli setor perusahaan diproses menjadi output berupa barang dan jasa, yang dijual ke sektor rumah tangga. Terjadilah arus barang dan jasa (garis C). Selain tenaga kerja, faktor-faktor produksi lainnya yang dimiliki sektor rumah tangga adalah modal (diberi balas jasa berupa bunga atau dividen) dan tanah (diberi sewa). Sektor rumah tangga konsumen membeli barang yang ditawarkan sektor perusahaan dengan menggunakan pendapatan merek, terjadilah arus konsumsi barang dan jasa yang merupakan arus pendapatan perusahaan (garis D)
3. Metode Deduktif dan Induktif
Metode deduktif adalah metode pengambilan kesimpulan untuk hal-hal khusus berdasarkan kesimpulan yang bersifat umum. Misalnya secara umum disimpulkan bila harga suatu barang meningkat, permintaan terhadapnya menurun. Pada awalnya metodologi ilmu ekonomi adalah deduktif. Tetapi dalam perkembanagannya metode ini tidak mampu lagi menjelaskan fenomena-fenomena ekonomi. Sedangkan metode induktif kebalikan dari metode deduktif yaitu metode pengambilan kesimpulan untuk hal-hal umum dari hal khusus. Salah seorang ekonom yang dianggap merintis penggunaan metode induktif adalah John maynard Keynes, ekonom Inggris yang menjadi bapak ilmu ekonomi makro. Dampak positif dari metode induktif adalah meningkatnya kegiatan peneliti ekonomi, yang telah menghasilkan pemahaman-pemahaman baru dalam ilmu ekonomi, baik mikro ekonomi maupun makro ekonomi.
4. Ekonomi Positif dan Ekonomi Normatif
Dalam menjalankan tugas keilmuannya, ekonom sering mebandingkan dunia nyata dengan dunia ideal. Ketika megamati kondisi nyata, pendekatan yang dilakukan adalah ekonomi positif. Pernyataan positif menerangkan tentang hal-hal yang akan terjadi dalam ekonomi. Oleh karena itu, kebenaran pernyataan terseut dapat dilihat dengan membandingkan isi pernyataan itu dengan peristiwa yang sebenarnya terjadi. Pernyataan : “Apabila produksi semen turun maka harganya akan naik” adalah contoh pernyataan positif
0 comments:
Posting Komentar